Ketika sebuah software aplikasi dijalankan  oleh sebuah komputer, beberapa bagian dari aplikasi ditempatkan di memori.  Kemudian, sebagian isi RAM dimasukkan ke L2 cache. Selanjutnya, beberapa bagian  isi memori L2 cache dioper ke L1 cache. Kenapa oper-operan begitu ? 
Begini  ceritanya. Dibanding dengan hardware komputer lain  seperti RAM, dan prosesor, harddisk memiliki kecepatan yang paling lambat. Kalau  tiap kali prosesor harus mengakses harddisk untuk mengambil data, kinerja  komputer akan buruk. Bottleneck pasti terjadi. Yang terasa, komputer lambat  merespon input. Oleh karena itu, ada RAM yang menyimpan beberapa isi harddisk  yang sering diakses prosesor. 
Prosesor mengakses RAM dengan waktu  rata-rata 60 nanodetik alias 60x10-9 detik. Waktu yang demikian masih  dirasa kurang cepat, sehingga masih bisa mengakibatkan bottleneck. Pasalnya,  waktu cycle prosesor bisa mencapai 2 nanodetik. Makanya prosesor memiliki cache  lagi. Prosesor yang ada di jaman sekarang ini rata-rata memiliki 2 cache, yang  tadi telah disebut, yaitu L1 cache dan L2 cache. 
Jaman dulu, prosesor  Intel Celeron tidak memiliki L2 cache. Prosesor-prosesor Intel Celeron yang  dikeluarkan terakhir memiliki L2 cache walau dengan ukuran yang tidak sebesar  prosesor Intel Pentium dengan clock yang sama. Kurang lebih ukuran L2 cache  hanya separuh prosesor Intel Pentium. 
L2 cache menyimpan sebagian data  yang sering digunakan prosesor dari RAM. Waktu prosesor mengakses L2 cache ini  kira-kira 2-3 kali lebih cepat dibandingkan waktu yang dibutuhkan prosesor  mengakses RAM, yaitu sekitar 20-30 nanodetik. Bahkan L1 cache yang menyimpan  sebagian isi L2 cache memiliki kecepatan yang setara dengan kecepatan  mikroprosesor, kurang lebih 10 nanodetik. L1 cache ini adalah cache yang paling  dekat dengan prosesor. 
Cache memang bisa berlapis. Cache yang paling  jauh dengan komputer, biasanya berukuran lebih besar, namun kecepatannya lebih  lambat. Lihat saja, harddisk, yang juga bisa bertindak sebagai cache, ukurannya  bisa mencapai satuan gigabyte. Ukuran RAM bisa dalam hitungan ratusan megabyte.  Ukuran cache pada prosesor lebih rendah. Ukuran terbesar untuk cache ini adalah  L3 cache, yang mencapai 2 Mb, milik prosesor-prosesor berseri Intel Pentium 4  Extreme Edition. 
Lho ada L3 cache ? Cache memang bisa dibuat di mana  saja, terserah pemilik produk. Harddisk pun memiliki cache yang rata-rata  berukuran 512 Kb. Prosesor tidak mengakses cache milik harddisk ini. Cuma  kontroler harddisk yang mengaksesnya. 
Nah, begitulah kira-kira alasan  cache dibutuhkan untuk mencapai kerja komputer yang optimal. Sebenarnya  mungkin saja semua bekerja dalam kecepatan mikroprosesor, namun harga hardware  akan menjadi sangat tinggi.
tag: komputer,  hardware
0 comments:
Post a Comment